Tuesday, November 11, 2008

KURIKULUM PENDIDIKAN TKA-TPA BAITUSSALAM

Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah-Sekolah Dasar
Subyek didik (santri) pada umumnya anak usia pra sekolah–sekolah dasar adalah mereka yang menjadi sentral program pendidikan dan perhatian kurikulum ini. Sehingga substansi kurikulum yang dirumuskan ini dan yang dikembangkan di dalam tataran paksis (praktek di lapangan) pun harus senantiasa disesuaikan dengan dunia anak. Oleh karena itu, pengetahuan akan karakteristik anak harus senantiasa segar di dalam benak setiap orang yang berinteraksi dengan mereka.
Pemahaman tentang tahap-tahap perkembangan anak, dapat mengarahkan pendidik memiliki kesanggupan di dalam memberikan pelayanan atau perlakuan yang sesuai dengan irama perkembangan dan pertumbuhan anak, sesuai dengan jiwa anak.

Akhirnya, anak akan terhindar dari perlakuan yang tidak pada tempatnya (dzalim).
Setiap anak, memiliki irama pertumbuhan dan perkembangan masing-masing yang terkadang memerlukan perlakuan yang amat khusus. Walau demikian, secara umum, mereka memiliki ciri atau karakteistik pertumbuhan dan perkembangan yang hampir sama untuk tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan tertentu. Berdasar karakteristik yang umum tersebut, para orang tua dan setiap orang yang berinteraksi dengan anak dapat menyiapkan diri untuk mengarahkan dan membimbing mereka.
Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan di dalam pembahasan ini yakni adanya perubahan fisik/ tubuh anak ke arah penyempurnaannya. Sedangkan istilah perkembangan merupakan perubahan psikhis (kejiwaan) ke arah penyempurnaannya.
Peranan TKA-TPA

Gerakan TKA/TPA/TQA yang pernah digaungkan pada kurun tahun 1989 oleh Alm. Bp. As’ad Humam telah melahirkan ribuan TKA/TPA/TQA diseluruh Indonesia. Gerakan TKA/TPA/TQA telah memberi kontribusi yang cukup banyak bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) tentang dasar-dasar agama sebagai pondasi tatanan moral umat

Metode dan Pendekatan Pembelajaran TKA-TPA

Metode yang digunakan dalam pembelajaran santri TK-TPA Al-Quran adalah metode IQRO, yang memiliki 6 jilid dengan masing-masing 33 s.d 35 halaman. Dan dilaksanakan dengan sistem PRIVAT dan sistem KLASIKAL. Penggunaan metode IQRO’ dipilih karena kemudahan dan fleksibilitasnya. Dikatakan mudah dan fleksibel, karena:

1.
Dapat dipelajari oleh siapa saja yang berkemauan keras dari usia kanak-kanak sampai dengan orang dewasa dan orang yang sudah lanjut usia.
2.
Dapat diterapkan pada beberapa jenis jenjang pendidikan:
- Sekolah Formal: Taman Kanak-Kanak (TK) SD / MI, SLTP & SLTA.
- Kursus-kursus atau privat
- Pada TKA (4-7 tahun) dan TPA (7-12 tahun)
- Penggunaan metode IQRO’ ini dipadukan dengan kurikilum yang disusun berdasarkan standar kurikulum yang telah ditetapkan LPPTKA-BKPRMI.
3.
Sistem Privat adalah pendekatan pembelajaran secara person to person (individual), yang dilakukan dengan mendengarkan langsung bacaan IQRO’ dari santri satu persatu.
Sedangkan Sistem Klasikal adalah pendekatan pembelajaran secara bersamaan, seperti halnya metode yang dilakukan oleh sekolah-sekolah formal, biasanya diisi dengan pemberian materi hafalan:
- Doa dan Adab Harian,
- Bacaan Shalat,
- Surah-Surah Pendek, dan
- Ayat-Ayat Pilihan

Ditambah dengan beberapa pelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang kami gunakan seperti:
- Praktek / Ilmu Tajwid,
- Praktek Shalat,
- Tahsinul Kitabah,
- Kaligrafi (Khat Arab),
- Menggambar / Mewarnai,
- Bahasa Arab,
- Bahasa Inggris, dan
- BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi)
Waktu belajar yang kami terapkan yaitu selama 3 hari (Senin, Rabu dan Sabtu) dalam satu pekan pada sore hari, dengan belajar efektif 80 menit setiap harinya mulai pukul 16.30 sampai dengan 17.45 dengan pembagian sebagai berikut:

- Pembukaan (5 menit)

- Klasikal Awal (15 menit)

- Privat Bacaan IQRO’ (45 menit)
- Klasikal Akhir (10 menit)

- Penutup (5 menit)

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan yang telah didapakan oleh santri dalam proses pembelajaran, maka dilaksanakan tugas harian, ulangan harian, ujian setiap semester, sebagai evaluasi nyata mendapatkan data yang akurat mengenai prestasi setiap santri, yang kemudian diberikan nilai pada raport.

0 comments: